2 x 11 Kayu Tanam (18/04/2023). Produk kuliner terkenal di 2 x 11 Kayu Tanam, Pinyaram, akan dikelola secara berkelompok atau di-sentra usahakan menggunakan konsep One Village One Product (OVOP). Rencana pe-sentraan ini digagas oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) Kab. Padang Pariaman dan disambut baik oleh Camat 2 x 11 Kayu Tanam, Junaidi, S.Sos.
Tahap awal rencana sentralisasi produk industri kecil menengah (IKM) Pinyaram ini disosialisasikan oleh Kepala DPMPTP kepada Pemerintah Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam, Pemerintah Nagari se-Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam dan Pelaku Usaha Pinyaram di Gedung Aula Kantor Camat 2 x 11 Kayu Tanam, Selasa (18/04).
Kepala DPMPTP, Drs Yutiardy Rivai, Apt, didampingi Kabid Bina Industri Trisna Junaili, ST menyampaikan bahwa Pinyaram merupakan produk kearifan lokal yang mempunyai keunikan yaitu menggunakan bahan baku lokal (tepung beras) diproduksi melalui proses penggorengan dan telah dikembangkan selama hampir 30 tahun.
"Dahulu dibuat dengan bentuk yang besar seperti ukuran piring, sekarang pinyaram dibentuk dengan ukuran kecil menyesuaikan selera konsumen," sambung mantan Kepala Dinas Kesehatan tersebut.
Lebih lanjut Yutiardy menjelaskan, melalui DPMPTP, Pemkab Padang Pariaman merencanakan membentuk Sentra Industri Olahan Pangan Pinyaram (SI-OPPIN) yang bertujuan:
1. Memberikan dukungan penguatan teknologi untuk memperkuat rantai produksi dan bahan baku,
2. Penguatan kelembagaan, melalui pembentukan organisasi usaha bersama untuk mencapai pertumbuhan bersama,
3. Mengupayakan dukungan kemitraan berupa penjajakan kerjasama.
"Ketiga tujuan tersebut dilaksanakan berdasarkan sinergisitas antara Pemerintah Pusat (Kementerian Perindustrian), Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman," jelas Yutiardy lagi.
Sementara itu, Camat 2 x 11 Kayu Tanam, melalui Sekretaris Camat 2 x 11 Kayu Tanam, Henyunis dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada DPMPTP yang telah memberikan perhatian khusus kepada produk olahan pangan Pinyaram sebagai produk unggulan Kayu Tanam yang difasilitasi untuk dijadikan SI-OPPIN.
Pada kesempatan yang sama, pelaku usaha Pinyaram berharap Pemerintah Daerah segera dapat mencarikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi mereka yaitu produk yang banyak mengandung minyak sehingga sulit untuk dipasarkan ke luar daerah dengan waktu yang lama.
"Kami berharap pemda membantu kami mencarikan solusi bagaimana mengurangi minyak dalam produk Pinyaram, karena minyak akan mengotori kemasan," keluh Tina, salah seorang pelaku usaha Pinyaram.
Sebaliknya, tambahnya, kekurangan minyak, produk akan menjadi tegang. Hal inilah yang menjadi permasalahan pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya.
Berbagai permasalahan merupakan tugas besar DPMPTP melalui Bidang Bina Industri untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi pelaku usaha IKM.
Dengan komitmen bersama DPMPTP, Camat, Walinagari dan juga Pelaku Usaha, rencana besar untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat sektor industri ini melalui SI-OPPIN akan tercapai menuju Padang Pariaman Berjaya.
(Laporan Budi Sahputra, ST, MT)